Kamis, 30 November 2017

Enter The Void

Menonton Enter The Void mengingatkan saya bahwa betapa menakjubkannya arti memori dan sebuah masa. 

Bahwa sampai sekarang, saya masih ingat pengalaman atau cerita-cerita kecil yang terjadi di saat saya masih berusia 8, 9 atau 11 tahun. Hanya tinggal memejamkan mata dan rasanya itu baru terjadi kemarin. 

Antara menyedihkan dan luar biasanya dunia ini. Bagaimana mungkin kekerasan dan cinta bisa tinggal di tempat yang sama? Bagaimana bisa dunia ini hanya sepenggal cerita dongeng yang bisa dengan mudahnya berakhir dan lalu manusia tidak tahu lagi kemana mereka akan pergi?

Gaspar Noe memang selalu membuat film yang beda dari yang lain. Dan ini adalah sebuah mimpi. Dan mimpi kadang abstrak, penuh gabungan antara hal yang mencekam, yang manis, yang indah, yang menakutkan, yang menyedihkan dan yang sulit untuk dilupakan. 



Jadi saya ulang lagi pertanyaannya, 

Bagaimana mungkin kekerasan dan cinta bisa tinggal di tempat yang sama? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar